ALAY, mungkin anda sudah sering mendengar kata ini. Di Indonesia ada sebuah istilah yang merujuk kepada sekelompok remaja, yaitu "ALAY". ALAY adalah sebuah singkatan yang memiliki arti ganda. Sebagian orang menyebut ALAY adalah singkatan "Anak Lebay" atau anak berlebihan. Sebagian orang lagi menyebut "Anak Layangan", entah apa artinya 'layangan' itu saya juga tidak tahu :D. Namun sebagian orang menyebutnya "Anak Kelayaban" karena kerjanya selalu nongkrong di tempat-tempat tertentu.
Menurut Wikipedia, Alay adalah sebuah istilah yang merujuk pada sebuah fenomena perilaku remaja di Indonesia.
Contoh Alay antara lain:
- SMS/nulis status FB yang tulisannya tidak menggunakan aturan, seperti mencampur huruf kecil dengan huruf besar, atau dengan angka, atau bahkan dengan simbol-simbol.
Contoh:BIar ekSIs ,uPDate sTatUs dUlu Ah
4ku l46 Tn66iN km - Memakai pakaian yang warnanya 'tabrak lari' dan 'lebay'.
Contoh:Memakai kaos hijau, celana kotak-kotak, kacamata yang super besar warna biru, sendal kanan kuning, sendal kiri merah.

- Dimanapun berada selalu berfoto narsis.

- Nongkrong di pinggir jalan
- Selalu 'sok' gaul mengikuti tren sekarang, tapi terlalu berlebihan atau 'lebay'.
Contoh: Kalau sedang kumpul bawa headset untuk mendengarkan lagu-lagu dari HPnya. - Biasanya muncul di acara-acara musik TV. Mereka (alay-red) juga memiliki sebuah tarian sendiri. Anda bisa melihatnya di acara-acara musik TV.
- Yang pasti, orangnya berlebihan, baik kalau sedang bicara, main facebook, sms, telepon, dsb. Lebih parahnya lagi, alay pria bisa berdandan layaknya wanita.
Walaupun begitu, menjadi ALAY juga ada sisi negatif dan sisi positif. Sisi negatifnya ialah orang lain yang bukan termasuk alay bisa terusik dengan kehadiran para alay karena gayanya yang berlebihan dan sok gaul, dan mungkin 10 atau 20 tahun lagi Indonesia akan kehilangan Bahasa Indonesianya karena tulisan Alay yang semakin mewabah di kalangan anak muda. Sisi positifnya yaitu para alay yang gayanya berlebihan juga menghasilkan uang. Para talent TV selalu sibuk mencari para alay untuk muncul di acara musik TV.
Menurut saya, munculnya fenomena alay terjadi karena mereka para alay yang ingin eksis walaupun dengan jalan apapun, seperti dengan merubah cara bicaranya menjadi super lebay, memakai bahasa tulisan yang ngawur, memakai pakaian yang tabrak-lari warna, dsb. Para alay sudah pasti super 'PeDe' atau percaya diri karena mereka ingin eksis. Para alay yang selalu ingin eksis hadir karena mereka ingin mencari JATI DIRI mereka masing-masing. Mereka ingin dikenal, ingin eksis, dan ingin TAMPIL BEDA. Seperti halnya Harajuku di Jepang yang penampilannya bisa dibilang aneh, Alay juga memiliki cara sendiri untuk meng-eksiskan diri mereka.
Lalu bagaimanakah nasib anak muda yang bukan termasuk 'anggota' alay? Mereka bisa juga menjadi alay karena kehadiran mereka yang tidak diakui oleh orang-orang di sekitarnya.
Lalu apa yang harus dilakukan kepada Alay? Apakah sifat mereka dapat dihapus dari bagian masyarakat? Entahlah...
Siapapun Anda, jadilah diri sendiri dari Anda.













0 komentar:
Posting Komentar